Kota Makassar kian tumbuh sebagai kota metropolitan terbesar di Indonesia bagian timur. Pesatnya pembangunan terlihat dari pergerakan ekonomi masyarakatnya yang nyaris berjalan 24 jam. Aktivitas perkotaan nampak jelas dibeberapa sudut kota. Sebagai kota yang mulai marak dikunjungi, Makassar terus berbenah diri menjadikan salah satu kota dengan karakter khasnya yang terinspirasi dengan kearifan lokal tradisional setempat. Yah, kearifan lokal seakan menjadi trend pembicaraan dalam pembangunan di Kota Makassar.
Berbagai komentar terhadap pembangunan Kota Makassar yang dinilai semrawut dan tidak tertata, dimana berbagai pelanggaran penataan ruang terjadi di berbagai tempat. Belum lagi dengan penanganan sistem transportasi perkotaan yang semakin tidak jelas, akhirnya macet mulai menggerogoti kota Makassar. Tak lebih dari itu, permasalahan lingkungan kini mulai mengancam dengan tidak terkendalinya permukiman kumuh. Yaah...seakan ingin menutup mata, tetapi dibalik citra negatif itu, terdapat semangat untuk merubah wajah Kota Makassar sejajar dengan kota-kota lain dunia. Geliat pembangunan di Kota Makassar yang seakan lepas dengan karakter khasnya yang berpacu dengan modernisasi, nampaknya tidak sertamerta menjauh dari karakternya sendiri walaupun banyak yang beranggapan tradisi lokal Bugis Makassar sudah mulai ditinggalkan.
Ternyata masih ada yang mempertahankan tradisi dengan nuansa modern......Saatnya kita membuka mata ....menghargai karya mereka...
Berikut gedung-gedung Modern di Kota Makassar yang masih terinspirasi dengan karakter lokal Bugis Makassar.
1. Hotel Horison, salah satu hotel modern di Kawasan Kota Lama. Ada desain unik dari bangunan hotel horison yaitu mencolok pada bagian atapnya, dimana terinspirasi dengan bentuk atap rumah Tongkonan Toraja.
Terinspirasi dari sini.....
2. Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Kota Makassar. Merupakan salah satu bandara dengan desain modern yang dimiliki Indonesia. Bentuknya sangat sarat akan nilai-nilai tradisi lokal Bugis Makassar. Salah satunya bagian inti atap yang terinspirasi dengan bentuk kepala perahu Phinisi, dibagian bawah berbentuk gelombang yang memberikan makna semangat bahari orang Bugis Makassar, penggabungan desain yang sangat futuristik sangat memberikan karakter khas dengan dominasi warna putih dan biru, tampak sangat modern tetapi masih mengahargai kearifan lokal setempat.
bagian perahu kepala perahu phinisi menjadi ikon utama pada bagian atap, bagian bawah berbentuk gelombang menandakan gelombang lautan
3. Gedung Phinisi Tower UNM. Bangunan yang masih sementara dirampungkan ini, sangat menghargai budaya lokal Bugis Makassar, dimana bangunannya terinspirasi dari layar di perahu phinisi yang memberikan pemaknaan simbol kejayaan, kebanggaan, dan keagungan sama dengan inspirasi dalam logo UNM.
4. Al Markaz Al Islami. Mesjid megah didesain oleh Arsitek Ir. Achmad Numan yang merancang Al Markaz juga menambahkan unsur arsitektur Masjid Katangka Gowa dan rumah adat Bugis-Makassar pada umumnya. Karenanya masjid ini tidak memiliki kubah atau atap bundar, tetapi kuncup segi empat meniru kuncup Masjid Katangka dan rumah Bugis-Makassar.
Sederetan gedung-gedung modern tersebut seakan membuktikan bahwa kita adalah bangsa yang besar kaya akan tradisi yang seharusnya kita pertahankan keberadaanya. Walaupun sifatnya sebagai bangunan modern seharusnya arsitektur lokal menjadi fokus utama, dengan begitu karakternya akan menjadi ikon tersendiri. Semoga menjadi sebagai wujud untuk menginspirasikan Kota Makassar dengan kearifan lokalnya.